BAGIAN I
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN
OPERASI
1. Informasi
Manajemen
Gear adalah sebutan untuk roda gigi yang bekerja pada suatu mesin yang fungsinya adalah untuk mentransmisikan daya. Gear merupakan bagian mesin yang bentuk sederhananya bergerigi, dapat berputar dan biasanya terhubung dengan gear lain untuk mengirimkan torsi. Dua buah gear atau lebih yang bekerja bersama-sama akan menghasilkan tenaga mekanis melalui perputarannya merupakan definisi sederhana dari mesin. Dengan begitu dapat di simpulkan bahwa sebuah mesin pasti memiliki bagian yang di sebut gear. penemuan spektakuler Davinci yang terkenal dalam film Davinci Code, juga menggunakan gear untuk menyetarakan kode-kode yang di kehendaki. Intinya Gear tidak dapat di pisahkan dari kehidupan sehari-hari manusia. Di sadari atau tidak, semua mesin yang kita gunakan sehari-hari memiliki bagian yang di sebut gear.
1.1
Proses
Kerja
1. Siapkan
alat-alat yang diperlukan, periksa keadaan mesin dan beri pelumas (oli) untuk
bagian-bagian mesin tertentu.
2. Benda kerja
(blank) dipasang pada mandrel yang sudah dibuat sebelumnya, lalu pasang pada
cekam ragum frais, dan sterkan. Periksa juga kesikuan dan ketegaklurusannya.
3. Memasang
roda gigi pengganti.Pasang roda gigi pengganti yang sudah diperhitungkan
sebelumnya. Penggunaan roda gigi perantara (idler gear) tergantung pada arah
heliks (spiral) dan tergantung jenis mesin.
4. Setelah
dipasang, perlu diperhatikan untuk memeriksa plat indeks dalam keadaan
terlepas. Memeriksa putaran benda kerja dan pergeseran meja, sudah sesuai
dengan yang dikehendaki ataukah belum.
5. Periksa
kisar (lead) yang terjadi dengan cara memutar benda kerja (blank) satu putaran
(dengan perantaraan memutar engkol pembagi), tandai dengan kapur atau yang
lain, berapa mm perpin-dahan meja. Inilah kisar yang akan terjadi.
6. Setelah itu,
menyetel cutter. Menyetel cutter dapat di atas garis senter benda kerja dengan
cara seperti mengefrais spur gear. Penyetelan cutter ini dilakukan sebelum meja
dimiringkan.
7. Kemudian
kita mengatur meja mesin. Miringkan meja mesin sesuai dengan sudut heliks yang
dikehendaki.Kalau membuat roda heliks kanan, dorong ujung meja sebelah kanan
dengan tangan kanan.Sedangkan roda heliks kiri, dorong ujung meja sebelah kiri
dengan tangan kiri
8. Menyetel kedalaman
pemotongan. Kita gunakan kertas tipis, tempelkan di atas benda kerja, putar
cutter, naikkan meja, singgungkan cutter hingga kertas tergeser. Apabila kertas
sudah sobek,putar skala handel pada angka nol.Lalu, geser benda kerja
longitudinal, naikkan meja setinggi whole depth.
9. Proses
pemotongan
·
Atur putaran cutter sesuai dengan diameter cutter dan
materialnya.
·
Atur kecepatan pemakanan (feeding), dengan pemakanan
tiap gigi cutter tiap putaran diambil lebih kurang 0,02 mm.
·
Setel pengatur stop otomatis.
·
Lakukan pemotongan dengan hati-hati.
·
Bila tiap selesai satu kali pemotongan dan akan
kembali, maka mati-kan putaran cutter turunkan benda kerja, untuk menghindari
cutter menabrak alur yang baru saja dipotong. Hal ini terjadi karena adanya
backlash pada roda-roda gigi.
·
Demikianlah seterusnya sampai kedalaman H sesuai
ukuran yang diinginkan.
10. Finishing.
Lepas benda kerja dari meja mesin frais. Bersihkan tatal yang
masih menempel pada roda gigi helix. Dan haluskan sudut yang lancip dengan
kikir halus.
1.2
Analisa
Dalam hal ini
roda gigi banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, contoh penggunaan roda
gigi paling sederhana terdapat pada mesin jam. Untuk itu dalam penulisan ini,
penyusun mengambil pembahasan tentang pembuatan roda gigi khususnya roda gigi
helix.
1.3
Hasil
Pembuatan
Berikut
adalah hasil pembuatan roda gigi helix, dengan menggunakan beberapa macam
permesinan.
BAGIAN
II
PERENCANAAN
DAN PENGENDALIAN PERSIAPAN
2. Material
Pembuatan gear memerlukan material baja tegangan
tinggi bahan tambahan rendah (High
Strength Low Alloy Steel) selain mengandung karbon dan mangan, baja ini
mendapatkan kekuatan tinggi dengan adanya bahan tambahan seperti columbium, vanadium, kromium,
silicon, tembaga dan nikel. Baja adalah logam paduan dengan
besi (Fe) sebagai unsur dasar dan karbon (C) sebagai unsur paduan utamanya.
Kandungan karbon dalam baja berkisar antara 0,2 % hingga 2,1 % berat sesuai
grade-nya. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengerasan pada kisi
kristal atom besi. Baja karbon adalah baja yang mengandung karbon lebih
kecil 1,7 %, sedangkan besi mempunyai kadar karbon lebih besar dari 1.7 %.
Baja
mempunyai unsur-unsur lain sebagai pemadu yang dapat mempengaruhi sifat dari
baja. Jenis baja yang digunakan adalah baja tipe S48c
dengan mengikuti standar JIS G3106, baja dengan kemampuan pengerjaan mesin
untuk pengelasan. Jika kita menyimak bangunan seperti jembatan rangka baja maka
akan sependapat bahwa baja merupakan material struktur yang baik.
Kelebihan
dari baja terlihat dari kekuatan, struktur ringan, kemudahan pemasangan. Baja mempunyai kekuatan yang tinggi
dan sama kuat pada kekuatan tarik maupun tekan dan oleh karena itu baja adalah
elemen struktur yang memiliki batasan sempurna yang akan menahan beban jenis
tarik aksial, tekan aksial, dan lentur dengan fasilitas yang hampir sama. Semua
bagian-bagian dari konstruksi baja bisa dipersiapkan di bengkel, sehingga
satu-satunya kegiatan yang dilakukan di lapangan ialah kegiatan pemasangan
bagian-bagian konstruksi yang telah dipersiapkan. Sifat dari baja yang dapat
mengalami deformasi yang besar di bawah pengaruh tegangan tarik yang tinggi
tanpa hancur atau putus disebut sifat daktilitas.
Pada dasarnya baja adalah besi
dengan tambahan struktur karbon I dengan persentase maksimal 1.67 %, makin
tinggi kadar karbon dalam baja akan mempengaruhi kuat leleh dan kuat tarik
baja, keliatan atau elongasi baja berkurang sehingga semakin sulit untuk
pengerjaan mesin.
2.2 Desain Roda Gigi Helix
Sebelum memulai proses pembuatan roda gigi helix, hal yang
pertama dilakukan adalah pembuatan desain. Pada proses ini sangatlah penting
karena akan menentukan hasil atau kualitas dari proses manufaktur.
2.3 Biaya Operasional Produksi
Dalam
dunia usaha, pada setiap proses memerlukan biaya oprasional produksi, hal ini
sangat penting dilakukan untuk menentukan kualitas dan harga jual yang akan
dikenakan. Menurut Supriyono (2004) biaya produksi, yaitu semua biaya yang
berhubungan dengan fungsi produksi, atau semua biaya dalam rangka pengolahan
bahan baku menjadi produk selesai yang siap dijual. Biaya produksi ini dapat
dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu biaya bahan baku (harga perolehan bahan
baku yang digunakan untuk produksi), biaya tenaga kerja langsung (balas jasa
kepada tenaga kerja), dan biaya overhead pabrik (seluruh biaya untuk
mengonversi bahan baku menjadi produk jadi). Berikut adalah rincian biaya
produksi pada pembuatan roda gigi helix. cara menghitung harga
pembuatan roda gigi secara umum adalah sbb :
Harga bahan Gigi + ongkos bubut + ongkos
penggigian + ongkos Spie (jika ada) + ongkos hardening + ongkos finishing .
·
BIAYA BAHAN :
Harga bahan dipengaruhi oleh jenis bahannya :
maka harga
tentu saja tergantung dari berat bahan Cara menentukan berat bahan adalah
dengan memperkirakan bentuk bahan sebelum dibubut . contoh : untuk
membuat 1 pcs roda gigi payung bermaterial s 45 c dengan diameter
besar 60 mm panjang total 40mm.
Berat bahan
dasarnya adalah 3.14 (pi) x setengah diameter x setengah diameter x
panjang x berat jenis (Bd) bahan dasar tersebut = 3.14 x 32.5 x 32.5 x 50
x 0.008 (bd s45c) = 1327 gram (1,33 kg)
·
BIAYA BUBUT
Biaya bubut biasanya adalah
2 x harga bahan .
·
BIAYA PENGGIGIAN
MODUL 1 = Rp. 1.100,- / gigi
MODUL 2 = Rp. 2.200,- / gigi
MODUL 3 = Rp. 3.300,- / gigi
MODUL 1 = Rp. 1.100,- / gigi
MODUL 2 = Rp. 2.200,- / gigi
MODUL 3 = Rp. 3.300,- / gigi
·
BIAYA PEMBUATAN SPIE
Rata-rata Rp.15.000,-
·
BIAYA HARDEN DAN BROWNIR
= Rp. 15.000,- / KG
pratinjau:
https://lapakbelanjaku.wordpress.com/2015/03/17/macam-roda-gigi-dan-cara-menghitung-harga produksi/
penulisan ilmiah muhammad taufik
= Rp. 15.000,- / KG
pratinjau:
https://lapakbelanjaku.wordpress.com/2015/03/17/macam-roda-gigi-dan-cara-menghitung-harga produksi/
penulisan ilmiah muhammad taufik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar