Rabu, 26 April 2017

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI PEMBUATAN RODA GIGI



BAGIAN I
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN OPERASI

1.         Informasi Manajemen

     Gear adalah sebutan untuk roda gigi yang bekerja pada suatu mesin yang fungsinya adalah untuk mentransmisikan daya. Gear merupakan bagian mesin yang bentuk sederhananya bergerigi, dapat berputar dan biasanya terhubung dengan gear lain untuk mengirimkan torsi. Dua buah gear atau lebih yang bekerja bersama-sama akan menghasilkan tenaga mekanis melalui perputarannya merupakan definisi sederhana dari mesin. Dengan begitu dapat di simpulkan bahwa sebuah mesin pasti memiliki bagian yang di sebut gear. penemuan spektakuler Davinci yang terkenal dalam film Davinci Code, juga menggunakan gear untuk menyetarakan kode-kode yang di kehendaki. Intinya Gear tidak dapat di pisahkan dari kehidupan sehari-hari manusia. Di sadari atau tidak, semua mesin yang kita gunakan sehari-hari memiliki bagian yang di sebut gear.


1.1              Proses Kerja

1.       Siapkan alat-alat yang diperlukan, periksa keadaan mesin dan beri pelumas (oli) untuk bagian-bagian mesin tertentu.
2.       Benda kerja (blank) dipasang pada mandrel yang sudah dibuat sebelumnya, lalu pasang pada cekam ragum frais, dan sterkan. Periksa juga kesikuan dan ketegaklurusannya.
3.       Memasang roda gigi pengganti.Pasang roda gigi pengganti yang sudah diperhitungkan sebelumnya. Penggunaan roda gigi perantara (idler gear) tergantung pada arah heliks (spiral) dan tergantung jenis mesin.
4.       Setelah dipasang, perlu diperhatikan untuk memeriksa plat indeks dalam keadaan terlepas. Memeriksa putaran benda kerja dan pergeseran meja, sudah sesuai dengan yang dikehendaki ataukah belum.
5.       Periksa kisar (lead) yang terjadi dengan cara memutar benda kerja (blank) satu putaran (dengan perantaraan memutar engkol pembagi), tandai dengan kapur atau yang lain, berapa mm perpin-dahan meja. Inilah kisar yang akan terjadi.
6.       Setelah itu, menyetel cutter. Menyetel cutter dapat di atas garis senter benda kerja dengan cara seperti mengefrais spur gear. Penyetelan cutter ini dilakukan sebelum meja dimiringkan.
7.       Kemudian kita mengatur meja mesin. Miringkan meja mesin sesuai dengan sudut heliks yang dikehendaki.Kalau membuat roda heliks kanan, dorong ujung meja sebelah kanan dengan tangan kanan.Sedangkan roda heliks kiri, dorong ujung meja sebelah kiri dengan tangan kiri
8.       Menyetel kedalaman pemotongan. Kita gunakan kertas tipis, tempelkan di atas benda kerja, putar cutter, naikkan meja, singgungkan cutter hingga kertas tergeser. Apabila kertas sudah sobek,putar skala handel pada angka nol.Lalu, geser benda kerja longitudinal, naikkan meja setinggi whole depth.
9.       Proses pemotongan
·                Atur putaran cutter sesuai dengan diameter cutter dan materialnya.
·                Atur kecepatan pemakanan (feeding), dengan pemakanan tiap gigi cutter tiap putaran diambil lebih kurang 0,02 mm.
·                Setel pengatur stop otomatis.
·                Lakukan pemotongan dengan hati-hati.
·                Bila tiap selesai satu kali pemotongan dan akan kembali, maka mati-kan putaran cutter turunkan benda kerja, untuk menghindari cutter menabrak alur yang baru saja dipotong. Hal ini terjadi karena adanya backlash pada roda-roda gigi.
·                Demikianlah seterusnya sampai kedalaman H sesuai ukuran yang diinginkan.
10.    Finishing. Lepas benda kerja dari meja mesin frais. Bersihkan tatal yang masih menempel pada roda gigi helix. Dan haluskan sudut yang lancip dengan kikir halus.

1.2              Analisa
Dalam hal ini roda gigi banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, contoh penggunaan roda gigi paling sederhana terdapat pada mesin jam. Untuk itu dalam penulisan ini, penyusun mengambil pembahasan tentang pembuatan roda gigi khususnya roda gigi helix.

1.3              Hasil Pembuatan
Berikut adalah hasil pembuatan roda gigi helix, dengan menggunakan beberapa macam permesinan.
Gambar terkait

BAGIAN II
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSIAPAN

2.         Material
     Pembuatan gear memerlukan material baja tegangan tinggi bahan tambahan rendah (High Strength Low Alloy Steel) selain mengandung karbon dan mangan, baja ini mendapatkan kekuatan tinggi dengan adanya bahan tambahan  seperti columbium, vanadium, kromium, silicon, tembaga dan nikel. Baja adalah logam paduan dengan besi (Fe) sebagai unsur dasar dan karbon (C) sebagai unsur paduan utamanya. Kandungan karbon dalam baja berkisar antara 0,2 % hingga 2,1 % berat sesuai grade-nya. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengerasan pada kisi kristal atom besi. Baja karbon adalah baja yang mengandung karbon lebih kecil 1,7 %, sedangkan besi mempunyai kadar karbon lebih besar dari 1.7 %.
Baja mempunyai unsur-unsur lain sebagai pemadu yang dapat mempengaruhi sifat dari baja. Jenis baja yang digunakan adalah baja tipe S48c dengan mengikuti standar JIS G3106, baja dengan kemampuan pengerjaan mesin untuk pengelasan. Jika kita menyimak bangunan seperti jembatan rangka baja maka akan sependapat bahwa baja merupakan material struktur yang baik.
Kelebihan dari baja terlihat dari kekuatan, struktur ringan, kemudahan pemasangan. Baja mempunyai kekuatan yang tinggi dan sama kuat pada kekuatan tarik maupun tekan dan oleh karena itu baja adalah elemen struktur yang memiliki batasan sempurna yang akan menahan beban jenis tarik aksial, tekan aksial, dan lentur dengan fasilitas yang hampir sama. Semua bagian-bagian dari konstruksi baja bisa dipersiapkan di bengkel, sehingga satu-satunya kegiatan yang dilakukan di lapangan ialah kegiatan pemasangan bagian-bagian konstruksi yang telah dipersiapkan. Sifat dari baja yang dapat mengalami deformasi yang besar di bawah pengaruh tegangan tarik yang tinggi tanpa hancur atau putus disebut sifat daktilitas.
Pada dasarnya baja adalah besi dengan tambahan struktur karbon I dengan persentase maksimal 1.67 %, makin tinggi kadar karbon dalam baja akan mempengaruhi kuat leleh dan kuat tarik baja, keliatan atau elongasi baja berkurang sehingga semakin sulit untuk pengerjaan mesin.
2.2       Desain Roda Gigi Helix
            Sebelum memulai proses pembuatan roda gigi helix, hal yang pertama dilakukan adalah pembuatan desain. Pada proses ini sangatlah penting karena akan menentukan hasil atau kualitas dari proses manufaktur.
bahan mentah

                                                                                                      



2.3         Biaya Operasional Produksi
              Dalam dunia usaha, pada setiap proses memerlukan biaya oprasional produksi, hal ini sangat penting dilakukan untuk menentukan kualitas dan harga jual yang akan dikenakan. Menurut Supriyono (2004) biaya produksi, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi, atau semua biaya dalam rangka pengolahan bahan baku menjadi produk selesai yang siap dijual. Biaya produksi ini dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu biaya bahan baku (harga perolehan bahan baku yang digunakan untuk produksi), biaya tenaga kerja langsung (balas jasa kepada tenaga kerja), dan biaya overhead pabrik (seluruh biaya untuk mengonversi bahan baku menjadi produk jadi). Berikut adalah rincian biaya produksi pada pembuatan roda gigi helix. cara menghitung harga pembuatan roda gigi secara umum adalah sbb :
Harga bahan Gigi +  ongkos bubut + ongkos penggigian + ongkos Spie (jika ada) + ongkos hardening + ongkos finishing .
·         BIAYA BAHAN :
Harga bahan dipengaruhi oleh jenis bahannya :

MATERIAL RODA GIGI



maka harga tentu saja tergantung dari berat bahan Cara menentukan berat bahan adalah dengan memperkirakan bentuk bahan sebelum dibubut . contoh : untuk membuat  1 pcs roda gigi payung bermaterial  s 45 c dengan diameter besar 60 mm panjang total 40mm.
Graphic1
Berat bahan dasarnya adalah  3.14 (pi) x setengah diameter x setengah diameter x panjang x berat jenis (Bd) bahan dasar tersebut =  3.14 x 32.5 x 32.5 x 50 x 0.008 (bd s45c) =  1327 gram (1,33 kg)
·          BIAYA BUBUT
Biaya  bubut biasanya adalah   2 x harga bahan .
·         BIAYA PENGGIGIAN
MODUL 1 = Rp. 1.100,- / gigi
MODUL 2 = Rp. 2.200,- / gigi
MODUL 3 = Rp. 3.300,- / gigi
·         BIAYA  PEMBUATAN SPIE
Rata-rata  Rp.15.000,-
·         BIAYA HARDEN DAN BROWNIR
= Rp. 15.000,- / KG

pratinjau: 

https://lapakbelanjaku.wordpress.com/2015/03/17/macam-roda-gigi-dan-cara-menghitung-harga produksi/
penulisan ilmiah muhammad taufik