Kamis, 09 November 2017

ETIKA PROFESI (Hubungan Moral dan Etika)

Etika atau "Ethikos" dalam bahasa Yunani kuno mempunyai arti timbul dari kebiasaan. Etika termasuk dalam cabang ilmu filsafat yang memperlajari nilai atau kualitas stnadar moral dan penilaian.

Menurut Aristoteles mengemukakan etika kedalam dua pengertian yakni: Terminius Technicus & Manner and Custom. Terminius Technicus ialah etika dipelajari sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari suatu problema tindakan atau perbuatan manusia. Sedangkan yang kedua yaitu,  manner and custom ialah suatu pembahasan etika yang terkait dengan tata cara & adat kebiasaan yang melekat dalam kodrat manusia (in herent in human nature) yang sangat terikat dengan arti “baik & buruk” suatu perilaku, tingkah laku atau perbuatan manusia.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) etika ialah ilmu tentang baik dan buruknya perilaku, hak dan kewajiban moral; sekumpulan asa atau nila-nilai yang berkaitan dengan akhlak; nilai mengenai benar atau salahnya perbuatan atau perilaku yang dianut masyarakat.

Dari kedua pendapat tersebut maka saya dapat simpulkan pengertian dari etika yaitu suatu ilmu yang berkaitan tentang suatu kebiasaan yang melekat pada manusia, tentang baik dan buruknya perilaku dan moral serta berkaitan dengan akhlak.

Hubungan antara moral dan etika
Seperti pengertian yang suda dijelaksan di atas, moral dan etika memiliki hubungan atau keterkaitan satu sama lain. Dimana setiap manusia meliki moral dan moral tersebut akan dilengkapi oleh etika. Setiap manusia wajib memiliki moral yang baik dan etika yang baik pula. Etika dan moralitas memberi petunjuk konkret tentang bagaimana manusia harus hidup secara baik sebagai manusia begitu saja, kendati petunjuk konkret itu bisa disalurkan melalui dan bersumber dari agama dan kebudayaan tertentu.

Tujuan pokok dari rumusan etika yang dituangkan dalam kode etik (Code of conduct) profesi adalah
  1. Standar‐standar etika menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab terhadap klien, institusi, dan masyarakat pada umumnya.
  2. Standar‐standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan apa yang harus mereka perbuat kalau mereka menghadapi dilema‐dilema etika dalam pekerjaan.
  3. Standar‐standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau nama dan fungsi‐fungsi profesi dalam masyarakat melawan kelakuan‐kelakuan yang jahat dari anggota‐anggota tertentu.
  4. Standar‐standar etika mencerminkan / membayangkan pengharapan moral‐moral dari komunitas, dengan demikian standar‐standar etika menjamin bahwa para anggota profesi akan menaati kitab UU etika (kode etik) profesi dalam pelayanannya.
  5. Standar‐standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau kejujuran dari tenaga ahli profesi.
  6. Perlu diketahui bahwa kode etik profesi adalah tidak sama dengan hukum (atau undang‐undang). Seorang ahli profesi yang melanggar kode etik profesi akan menerima sangsi atau denda dari induk organisasi profesinya.

Selasa, 03 Oktober 2017

PERATURAN DAN REGULASI (Tugas Softskill)

     Di dalam suatu perusahan atau ketika akan membuat suatu perusahaan, maka akan dibuat peraturan-peraturan yang akan menunjang kinerja perusahaan tersebut. Setiap perusahaan banyak sekali peraturan-peraturan yang dibuat dan berebeda-beda. Pada postingan ini kita akan membahas tentang peraturan dan regulasi apa saja yang ada untuk setiap perusahaan khususnya dalam peraturan hak cipta, namun terlebih dahulu kita mengetahui arti dari peraturan dan regulasi.
      Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) peraturan dapat adalah ketentuan yang mengikat warga kelompok masyarakat, dipakai sebagai panduan, tatanan, dan kendalikan tingkah laku yang sesuai dan diterima: setiap warga masyarakat harus meaati peraturan yang berlaku; atau ukuran, kaidah yang dipakai sebagai tolok ukur untuk menilai atau membandingkan sesuatu.
       Sedangkan regulasi yaitu cara untuk mengendalikan manusia atau suatu masyarakat denga suatu aturan atau pembatasan tertentu. Pada dasarnya peraturan dan regulasi memiliki artian yang hampir sama.


       Lalu apa yang dimaksud hak cipta? dan apa hubungannya dengan suatu industri? hak cipta sendiri berasal dari bahasa inggri "copyrights" yang secara harfiah berarti "hak salin". Penggunaan hak cipta sangat luas, salah satunya di industri. Jika suatu industri membuat atau menciptakan suatu produk/jasa dan sudah mendaftarkan produk ciptaannya, maka produk tersebut sudah mempunya hukum industri. Hak cipta di industri ini digunakan agar terciptanya dampak positif, akan membuat jiwa seseorang merasakan tertantang untuk tidak mengcopy paste suatu karya/ atau produk yang telah dibuat,  sehingga orang akan lebih berpikir dan akan membuat suatu karya yang baru dan lebih baik lagi.
       Hak cipta di Indonesia sudah diatur dalam Undang-Undang, yaitu dalam UU No. 19 Tahun 2002, yang sebelumnya UU ini berawal dari UU No. 6 Tahun 1982 menggantikan Auteurswet 1982. Undang-undang ini dikeluarkan sebagai upaya pemerintah untuk rombak sistem hukum yang ditinggalkan oleh Pemerintah Hindia Belanda kepada suatu sistem hukum yang dijiwai falsafah Negara Indonesia, yaitu Pancasila. Pekerjaan membuat satu perangkat materi hukum yang sesuai dengan hukum yang dicitacitakan bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Undang-Undang hak cipta 1982 yang diperbaharui dengan UU No. 7 Tahun 1987 dan diperbaharui lagi dengan UU No. 12 Tahun 1997, terakhir dengan UU No. 19 Tahun 2002. Batasan tentang apa saja yang dilindungi sebagai hak cipta, dijelaskan pada rumusan pasal 12 Undang-Undang Hak Cipta (UHC) Indonesia.
       Selain itu masalah hak cipta juga diatur dalam undang-undng Nomor 28 Tahun 2014. Dalam undang-undnag tersebut, pengertian hak cipta adalah "hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku" (pasal 1 butir 1). 
       Pada intinya penggunaan hak cipta ini telah diatur dalam undang-undang, banyak sekali hak cipta yang telah dibuat, terkadang kita tanpa sadar mengabaikan penggunaan hak cipta ini, seperti halnya dalam setiap tugas yang diberikan untuk murid/mahasiswa yang harus memcari diinternet terkadang beberapa oknum hanya memakai copy-paste

    


Rabu, 26 April 2017

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI PEMBUATAN RODA GIGI



BAGIAN I
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN OPERASI

1.         Informasi Manajemen

     Gear adalah sebutan untuk roda gigi yang bekerja pada suatu mesin yang fungsinya adalah untuk mentransmisikan daya. Gear merupakan bagian mesin yang bentuk sederhananya bergerigi, dapat berputar dan biasanya terhubung dengan gear lain untuk mengirimkan torsi. Dua buah gear atau lebih yang bekerja bersama-sama akan menghasilkan tenaga mekanis melalui perputarannya merupakan definisi sederhana dari mesin. Dengan begitu dapat di simpulkan bahwa sebuah mesin pasti memiliki bagian yang di sebut gear. penemuan spektakuler Davinci yang terkenal dalam film Davinci Code, juga menggunakan gear untuk menyetarakan kode-kode yang di kehendaki. Intinya Gear tidak dapat di pisahkan dari kehidupan sehari-hari manusia. Di sadari atau tidak, semua mesin yang kita gunakan sehari-hari memiliki bagian yang di sebut gear.


1.1              Proses Kerja

1.       Siapkan alat-alat yang diperlukan, periksa keadaan mesin dan beri pelumas (oli) untuk bagian-bagian mesin tertentu.
2.       Benda kerja (blank) dipasang pada mandrel yang sudah dibuat sebelumnya, lalu pasang pada cekam ragum frais, dan sterkan. Periksa juga kesikuan dan ketegaklurusannya.
3.       Memasang roda gigi pengganti.Pasang roda gigi pengganti yang sudah diperhitungkan sebelumnya. Penggunaan roda gigi perantara (idler gear) tergantung pada arah heliks (spiral) dan tergantung jenis mesin.
4.       Setelah dipasang, perlu diperhatikan untuk memeriksa plat indeks dalam keadaan terlepas. Memeriksa putaran benda kerja dan pergeseran meja, sudah sesuai dengan yang dikehendaki ataukah belum.
5.       Periksa kisar (lead) yang terjadi dengan cara memutar benda kerja (blank) satu putaran (dengan perantaraan memutar engkol pembagi), tandai dengan kapur atau yang lain, berapa mm perpin-dahan meja. Inilah kisar yang akan terjadi.
6.       Setelah itu, menyetel cutter. Menyetel cutter dapat di atas garis senter benda kerja dengan cara seperti mengefrais spur gear. Penyetelan cutter ini dilakukan sebelum meja dimiringkan.
7.       Kemudian kita mengatur meja mesin. Miringkan meja mesin sesuai dengan sudut heliks yang dikehendaki.Kalau membuat roda heliks kanan, dorong ujung meja sebelah kanan dengan tangan kanan.Sedangkan roda heliks kiri, dorong ujung meja sebelah kiri dengan tangan kiri
8.       Menyetel kedalaman pemotongan. Kita gunakan kertas tipis, tempelkan di atas benda kerja, putar cutter, naikkan meja, singgungkan cutter hingga kertas tergeser. Apabila kertas sudah sobek,putar skala handel pada angka nol.Lalu, geser benda kerja longitudinal, naikkan meja setinggi whole depth.
9.       Proses pemotongan
·                Atur putaran cutter sesuai dengan diameter cutter dan materialnya.
·                Atur kecepatan pemakanan (feeding), dengan pemakanan tiap gigi cutter tiap putaran diambil lebih kurang 0,02 mm.
·                Setel pengatur stop otomatis.
·                Lakukan pemotongan dengan hati-hati.
·                Bila tiap selesai satu kali pemotongan dan akan kembali, maka mati-kan putaran cutter turunkan benda kerja, untuk menghindari cutter menabrak alur yang baru saja dipotong. Hal ini terjadi karena adanya backlash pada roda-roda gigi.
·                Demikianlah seterusnya sampai kedalaman H sesuai ukuran yang diinginkan.
10.    Finishing. Lepas benda kerja dari meja mesin frais. Bersihkan tatal yang masih menempel pada roda gigi helix. Dan haluskan sudut yang lancip dengan kikir halus.

1.2              Analisa
Dalam hal ini roda gigi banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, contoh penggunaan roda gigi paling sederhana terdapat pada mesin jam. Untuk itu dalam penulisan ini, penyusun mengambil pembahasan tentang pembuatan roda gigi khususnya roda gigi helix.

1.3              Hasil Pembuatan
Berikut adalah hasil pembuatan roda gigi helix, dengan menggunakan beberapa macam permesinan.
Gambar terkait

BAGIAN II
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSIAPAN

2.         Material
     Pembuatan gear memerlukan material baja tegangan tinggi bahan tambahan rendah (High Strength Low Alloy Steel) selain mengandung karbon dan mangan, baja ini mendapatkan kekuatan tinggi dengan adanya bahan tambahan  seperti columbium, vanadium, kromium, silicon, tembaga dan nikel. Baja adalah logam paduan dengan besi (Fe) sebagai unsur dasar dan karbon (C) sebagai unsur paduan utamanya. Kandungan karbon dalam baja berkisar antara 0,2 % hingga 2,1 % berat sesuai grade-nya. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengerasan pada kisi kristal atom besi. Baja karbon adalah baja yang mengandung karbon lebih kecil 1,7 %, sedangkan besi mempunyai kadar karbon lebih besar dari 1.7 %.
Baja mempunyai unsur-unsur lain sebagai pemadu yang dapat mempengaruhi sifat dari baja. Jenis baja yang digunakan adalah baja tipe S48c dengan mengikuti standar JIS G3106, baja dengan kemampuan pengerjaan mesin untuk pengelasan. Jika kita menyimak bangunan seperti jembatan rangka baja maka akan sependapat bahwa baja merupakan material struktur yang baik.
Kelebihan dari baja terlihat dari kekuatan, struktur ringan, kemudahan pemasangan. Baja mempunyai kekuatan yang tinggi dan sama kuat pada kekuatan tarik maupun tekan dan oleh karena itu baja adalah elemen struktur yang memiliki batasan sempurna yang akan menahan beban jenis tarik aksial, tekan aksial, dan lentur dengan fasilitas yang hampir sama. Semua bagian-bagian dari konstruksi baja bisa dipersiapkan di bengkel, sehingga satu-satunya kegiatan yang dilakukan di lapangan ialah kegiatan pemasangan bagian-bagian konstruksi yang telah dipersiapkan. Sifat dari baja yang dapat mengalami deformasi yang besar di bawah pengaruh tegangan tarik yang tinggi tanpa hancur atau putus disebut sifat daktilitas.
Pada dasarnya baja adalah besi dengan tambahan struktur karbon I dengan persentase maksimal 1.67 %, makin tinggi kadar karbon dalam baja akan mempengaruhi kuat leleh dan kuat tarik baja, keliatan atau elongasi baja berkurang sehingga semakin sulit untuk pengerjaan mesin.
2.2       Desain Roda Gigi Helix
            Sebelum memulai proses pembuatan roda gigi helix, hal yang pertama dilakukan adalah pembuatan desain. Pada proses ini sangatlah penting karena akan menentukan hasil atau kualitas dari proses manufaktur.
bahan mentah

                                                                                                      



2.3         Biaya Operasional Produksi
              Dalam dunia usaha, pada setiap proses memerlukan biaya oprasional produksi, hal ini sangat penting dilakukan untuk menentukan kualitas dan harga jual yang akan dikenakan. Menurut Supriyono (2004) biaya produksi, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi, atau semua biaya dalam rangka pengolahan bahan baku menjadi produk selesai yang siap dijual. Biaya produksi ini dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu biaya bahan baku (harga perolehan bahan baku yang digunakan untuk produksi), biaya tenaga kerja langsung (balas jasa kepada tenaga kerja), dan biaya overhead pabrik (seluruh biaya untuk mengonversi bahan baku menjadi produk jadi). Berikut adalah rincian biaya produksi pada pembuatan roda gigi helix. cara menghitung harga pembuatan roda gigi secara umum adalah sbb :
Harga bahan Gigi +  ongkos bubut + ongkos penggigian + ongkos Spie (jika ada) + ongkos hardening + ongkos finishing .
·         BIAYA BAHAN :
Harga bahan dipengaruhi oleh jenis bahannya :

MATERIAL RODA GIGI



maka harga tentu saja tergantung dari berat bahan Cara menentukan berat bahan adalah dengan memperkirakan bentuk bahan sebelum dibubut . contoh : untuk membuat  1 pcs roda gigi payung bermaterial  s 45 c dengan diameter besar 60 mm panjang total 40mm.
Graphic1
Berat bahan dasarnya adalah  3.14 (pi) x setengah diameter x setengah diameter x panjang x berat jenis (Bd) bahan dasar tersebut =  3.14 x 32.5 x 32.5 x 50 x 0.008 (bd s45c) =  1327 gram (1,33 kg)
·          BIAYA BUBUT
Biaya  bubut biasanya adalah   2 x harga bahan .
·         BIAYA PENGGIGIAN
MODUL 1 = Rp. 1.100,- / gigi
MODUL 2 = Rp. 2.200,- / gigi
MODUL 3 = Rp. 3.300,- / gigi
·         BIAYA  PEMBUATAN SPIE
Rata-rata  Rp.15.000,-
·         BIAYA HARDEN DAN BROWNIR
= Rp. 15.000,- / KG

pratinjau: 

https://lapakbelanjaku.wordpress.com/2015/03/17/macam-roda-gigi-dan-cara-menghitung-harga produksi/
penulisan ilmiah muhammad taufik
 

Rabu, 29 Maret 2017

TEKNIK PERAWATAN MESIN



BAGIAN I
Definisi dan Tujuan Perawan Mesin
I.                   Definisi Perawatan
Pemeliharaan  atau maintenance mesin merupakan hal yang penting dilakukan dalam dunia industri, namun tidak jarang proses perawatan mesin bertolak belakang dengan bagian produksi. hal ini karena bagian pemeliharaan dianggap memboroskan biaya sedangkan bagian produksi yang merusaknya tetapi juga membuat uang (Soemarno, 2008).
Kata pemeliharaan diambil dari bahasa Yunani yaitu suatu kombinasi dari tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau memperbaikinya sampai kondisi yang bisa diterima. Sedangkan menurut beberapa ahli tentang definisi perawatan mesin yaitu:
  1. Tindakan merawat mesin atau peralatan pabrik dengan memperbarui umur masa pakai dan kegagalan atau kerusakan mesin (Setiawan F.D, 2008)
  2. Pemeliharaan adalah segala kegiatan yang didalamnya adalah menjaga sistem peralatan agar bekerja dengan baik (Jay Heizer & Barry Render, 2001)
  3. Pemeliharaan adalah sebuah perkerjaan yang secara beruntun untuk menjaga atau memperbaiki fasilitas yang ada sehingga sesuai standar (M.S Sehwarat & J.S Narang, 2001)
II.                Tujuan Perawatan

Menurut Daryus A 2008, secara garis besar tujuan pemeliharan mesin yaitu:
  1. Untuk memperpanjang umur penggunaan asset
  2. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi dan diperoleh laba yang maksimum.
  3. Untuk menjamin kesiapan oprasional dari seuruh perlatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu.
  4. Untuk menjamin orang dalam menggunakan peralatan tersebut.
BAGIAN II
Perawatan Mesin Produksi

I.         
Peranan Program Perawatan Mesin Produksi.
Secara khusus perawatan mesin produksi sangat berperan penting untuk meningkatkan kualitas dari produksi. Dalam pengorganisasian pekerjaan perawatan, perlu diselaraskan secara tepat antara faktor-faktor keteknikan, geografis dan situasi dari personil yang mendukung.

II.        Jenis-Jenis Perawatan Mesin Produksi.
Dalam istilah perawatan disana mencakup dua pekerjaan yaitu "perawatan" dan "perbaikan". Istilah perawatan adalah aktifitas untuk mecegah kerusakan, sedangkan perbaikan yaitu upaya atau tindakan untuk memperbaiki kerusakan mesin produksi.
Secara umum jenis perawatan dibagi menjadi dua yaitu:
  1. Perawatan yang direncanakan, dan
  2. Perawatan yang tidak direncanakan
Secara skematik jenis-jenis perawatan dapat dilihat dibagan berikut:

 

Perawatan terencana adalah jenis perawatan yang sudah direncanakan sebelumnya dan terorganisir serta dilakukan pencatatan. Jadwal perawatan terencana biasanya meliputi perawatan harian, mingguan, bulanan serta tahunan.
Pemeliharaan untuk pencegahan adalah pemeliharaan yang dilakukan pada mesin yang dilakukan secara teratur dengan interval waktu tertentu. Prawatan ini bertujuan untuk mencegah kerusakan atau macetnya kerja mesin.
Pemeliharaan dengan tujuan perbaikan adalah jenis perawatan yang bertujuan untuk mengembalikan mesin pada kondisi semula. Hal tersebut dapat berupa reparasi atau penyetalan pada bagian-bagian tertentu. Mesin yang dipakai secara terus menerus akan mengalami perubahan posisi, makan lama perubahan posisi ini semakin nampak maka dari itu perlu dilakukan penyetelan kembali.
Runing maintenance atau perawatan berjalan yaitu jenis perawatan yang dikerjakan pada saat mesin dalam keadaan hidup atau tetap bekerja. Cara ini dapat dilakukan pada mesin yang bekerja setiap hari, dengan cara runging maintenance maka akan diketahui kondisi mesin tersebut siap bekerja atau tidak.
Shutdown maintenance yaitu jenis pemeliharan yang dilakukan pada saat mesin sengaja dihentikan.
Breakdown maintenance adalah jenis pemeliharaan yang dilakukan pada saat mesin dalam keadaan berhenti atau sedang rusak tetapi kerusakan tersebut sudah diprediksi sebelumnya.
Emergency maintenance adalah jenis perawatan yang dilakukan pada mesin yang dihentikan tetapi tidak diprediksikan kerusakan sebelumnya. Misalnya pada gigi roda gigi yang rusak, motor listrik terbakar, ada penutup baut yang patah sehingga menyebabkan terjadinya kebocoran oli. Emergency maintenance sangat penting dikerjakan, sebaiknya oprator dapat mengusai saat kondisi tersebut.
Persyaratan memperbaiki mesin harus telebih dahulu mengetahui prinsip kerja mesin tersebut. Dengan mengetahui prinsip kerja mesin tersebut, maka diagnosa dapat dilakukan dengan cepat.

III.       Yang Bertanggungjawab dalam Proses Perawatan
1.    Investor (Penanam Modal)
Bagi investor merawat mesin sangat penting dilakukan karena dapat melindungi modal yang dalam perusahaan baik berupa bangunan gedung maupun perlengkapan produksi dan dapat menjamin penggunaan sarana perusahaan secara optimal dan berumur panjang.
2.    Manager
Bagi para manager perusahaan perawat mesin sangat membantu dengan harapan dapat melindungi bangunan dan instalasi pabrik terhadapap kerusakan, meningkatkan daya guna serta mengurangi waktu menganggurnya peralatan, dan mengukur hasil kerja pabrik sebagai pedoman untuk menempuh suatu kebijakan yang akan datang.
3.    Karyawan Perusahaan
Bagi karyawan perusahaan perwatan penting dilakukan dengan harapan menjamin keselamatan kerja karyawan, menjamin kelangsunan hidup karayawan yang memadai dalam jangka waktu yang panjang yang mana akan menumbuhkan rasa memiliki sehingga perlatan yang dapat menjamin kelangsungn hidupnya akan dijaga dan dirawat dengan baik.
.4. Masyarakat
     Ditinjau dari segi kepentingan masyarakat, adanya perawatan yang baik pada suatu industry diharapkan dapat menjamin kontinuitas tersedianya produk yang dibutuhkan oleh masyarakat luas, menjamin kualitas produk dan menjaga fluktuasi harga.
5. Pemerintah
     Kepentingan pemerintah terhadap pengembagan perawatan pada industri, diharapkan dapat membantu menjamin kebutuhan masyarakat luas, membantu menjamin peningkatan devisa negara dan mampu bersaing dengan produk luar negeri.

BAGIAN III
Departement Organisasi Perawatan Mesin Produksi
Dalam suatu perusahaan atau pabrik pasti ada bagian atau departemen khusus perawatan mesin produksi. Departemen perawatan pada umumnya berada di bawah pengawasan manajer pabrik, yang bertanggung jawab pula untuk progeam prduksi. Tujuan dari departemen perawatan sendiri adalah memberikan pelayanan teknik yang dibutuhkan untuk keselamatan pengoprasian pabrik. Pekerjaan perawatan ini mencakup perbaikan seluruh fasilitas pabrik agar dapat berfungsi dan bekerja dengan baik dalam kondisi semaksimal mungkin.
Untuk menunjang keberhasilan program perawatan, banyak factor penting penunjang yang perlu diadakan pada departemen perawatan. Dalam hal ini, keberadaan engineering sangat diperlukan untuk menyiapkan dan memberikan system pelayanan pada fungsi perawatan.

I.                   Jenis Pekerjaan
Jenis pekerjaan perawatan akan menentukan karakteristik pekerjaan dan jenis pengawasan. Jenis-jenis pekerjaan perawatan yang biasanya dilakukan adalah sipil, permesinan, pemipaan, listrik dan sebagainya.

II.        Ruang Lingkup

            Ruang lingkup pekerjaan perawatan ditentukan menurut kebijaksanaan manajemen. Departmen perawatan yang dituntut melaksanakan fungsi primer dan sekunder akan membutuhkan upervisi tambahan, sedangkan departemen perawatan yang fungsinya tidak terlalu luas akan membutuhkan organisasi yang lebih sederhana.


III.       Struktur Organisasi
            Dalam pengorganisasian system perawatan perlu diselaraskan secara tepat antara factor-faktor keteknikan, geografis dan situasi personil yang mendukung. 


       artikel  ini dibuat dari beberapa referensi, semoga dapat membatu #TeknikJaya
sumber kajian: 
Handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin.pdf
Supandi.Manajemen Perawatan Industri.Ganeca Exact Bandung